Pramuka membuat pasukan siber guna menangkal maraknya ujaran kebencian (hate speech) dan kabar bohong (hoax) yang ditemui di dunia maya. Hal tersebut guna memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa hoax dapat merusak persatuan bangsa.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan, pramuka mempunyai 22 juta anggota di seluruh Indonesia. “Setiap anggota Pramuka adalah kantor berita, sehingga harus bisa menyebarkan berita-berita positif melalui berbagai media informasi dan komunikasi,” papar dia ditemui saat menghadiri Rakenas di Cisarua, Bogor, Jumat (24/2) malam.
Dia mengatakan, pasukan siber ini akan mendapat pembekalan dari para jurnalis. Sehingga mereka akan membantu menyebarkan konten yang positif dan membangun bangsa, khususnya bagi generasi muda saat ini.
Ia melihat ujaran kebencian di dunia maya saat ini sudah sangat meresahkan. Gerakan pramuka diminta agar menjadi penyaring informasi yang mengarah perpecahan bangsa. “Sosial media ini sangat penting. Ada Twitter, Facebook dan Youtube. Pramuka harus menguasai informasi. Setiap Pramuka adalah kantor berita positif,” kata Adhyaksa.
Dengan berkembangnya linimasa, peran media massa secara tidak langsung tergantikan oleh masyarakat. Sekarang semua orang bisa membuat website, akun di linimasa jumlahnya terus bertambah. Sehingga setiap orang dapat menjadi kantor berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar